Efek gas rumah kaca

Minggu lalu sudah pernah kita ulas, bgm HHO bisa mengubah "oktan" BBM. Ada lagi yg lebih unik, sebagaimana penuturan Pak Yongki pemilik Kuda Besi Merah, "Aku bawa Kuda ke Mitsubishi, dicek emisi pakai alat apa itu aku lupa namanya.. Sementara aku matiin WW, diliat CO nya 1.4, trus aku nyalain WW.. eh mendadak CO turun jadi 0.8... wah hebat ki alate.."

Gas CO atau carbon monoksida bila terpapar lebih dari 800ppm kedalam paru2, akan mengakibatkan kematian. 800ppm bila dikira2, kurang lebih menghisap knalpot dalam ruang konsentrasi, selama 4 menit. 1.5 menit pertama mengakibatkan rasa kantuk berat, dan 2.5 menit berikutnya adalah kematian.

Bila ruang konsentrasi kita perluas hingga seluruh langit bumi, tahap awal menyebabkan efek rumah kaca dimana suhu permukaan bumi meningkat 5-8 derajat, dan suhu permukaan laut naik 1 derajat.

Tahap berikutnya adalah es kutub mencair dan gelombang pasang naik drastis. Ditambah badai laut karena arus vertikal laut plus kadar uap air tinggi diatas laut.

Tahap berikutnya perubahan musim, dan terakhir adalah kehancuran bumi.

Kita tidak bisa menghentikan hembusan polusi ke udara, hanya satu cara yg bisa kita lakukan yaitu mengurangi polutan. Sehingga umur bumi sedikit lebih panjang.

Terima kasih kepada bapak2 yg sudah turut melibatkan diri dalam upaya mengurangi polusi udara. Bahkan ada komentar yg cukup menyenangkan dari pak Dalyono, "Busi mobil saya berwarna hitam dan ada sedikit oli, tapi seminggu setelah pakai WW busi berubah jadi coklat terang dan knalpot jadi abu2 kecoklatan,"

Ini adalah indikasi kesempurnaan pembakaran dan menurunnya kadar karbon.