Spektakuler !
Bayangkan, bila kita bisa tahu berapa banyak bensin yg diminum mobil kita secara realtime ?
Bukan main, ini sudah mampu dilakukan di mobil2 kita. Dengan menambahkan alat kita bernama Benzinmeter (BM), maka besaran konsumsi BBM terus terpantau.
Ketika kebiasaan kita memainkan pedal gas terbaca di BM, maka jangan kaget bila ternyata banyak BBM yg tidak terbakar dan menjadikan mobil kita boros.
Di banyak forum otomotif sudah banyak dibahas, tentang produsen mobil yang mengklaim produknya irit BBM atau best city car.
Sehingga orang termakan isu untuk beli produk city car ber kapasitas mesin kecil.
Sedemikian sehingga, mobil2 jenis ini naik harga secondnya.
Namun masih saja tidak terbukti keiritannya, produsen bilang 1:17 kenyataannya 1:10 dst.
Kasus ini mengerucut ketika produsen menuding pengemudi mobil di Indonesia berkarakter agresif alias gemar injak gas. Juga karena posisi stop-and-go dikondisi traffic jam atau geografis pegunungan naik-turun, dan lain2.
Hal ini tidak berlaku bagi kami di workshop Wasserwagen.
Kita buktikan bahwa mobil cc besar juga bisa ngirit, bahkan juga bisa membuktikan bahwa klaim produsen mobil city car benar adanya 1:17.
Benzinmeter, diletakkan di dashboard dekat panel tachometer agar mudah terbaca.
Ketika pedal gas ditekan, jarum BM mengarah ke kanan. Artinya BBM mengucur.
Kalau dilepas, jarum ke kiri.
Artinya, semakin lama jarum di posisi kanan, BBM mengucur deras alias boros.
Ini akibat pemilihan gigi transmisi tidak tepat dan beban mesin berat, sehingga membutuhkan BBM lebih banyak.
Dan semakin lama jarum di posisi kiri, dijamin konsumsi BBM lebih irit.
Bayangkan, bila kita bisa tahu berapa banyak bensin yg diminum mobil kita secara realtime ?
Bukan main, ini sudah mampu dilakukan di mobil2 kita. Dengan menambahkan alat kita bernama Benzinmeter (BM), maka besaran konsumsi BBM terus terpantau.
Ketika kebiasaan kita memainkan pedal gas terbaca di BM, maka jangan kaget bila ternyata banyak BBM yg tidak terbakar dan menjadikan mobil kita boros.
Di banyak forum otomotif sudah banyak dibahas, tentang produsen mobil yang mengklaim produknya irit BBM atau best city car.
Sehingga orang termakan isu untuk beli produk city car ber kapasitas mesin kecil.
Sedemikian sehingga, mobil2 jenis ini naik harga secondnya.
Namun masih saja tidak terbukti keiritannya, produsen bilang 1:17 kenyataannya 1:10 dst.
Kasus ini mengerucut ketika produsen menuding pengemudi mobil di Indonesia berkarakter agresif alias gemar injak gas. Juga karena posisi stop-and-go dikondisi traffic jam atau geografis pegunungan naik-turun, dan lain2.
Hal ini tidak berlaku bagi kami di workshop Wasserwagen.
Kita buktikan bahwa mobil cc besar juga bisa ngirit, bahkan juga bisa membuktikan bahwa klaim produsen mobil city car benar adanya 1:17.
Benzinmeter, diletakkan di dashboard dekat panel tachometer agar mudah terbaca.
Ketika pedal gas ditekan, jarum BM mengarah ke kanan. Artinya BBM mengucur.
Kalau dilepas, jarum ke kiri.
Artinya, semakin lama jarum di posisi kanan, BBM mengucur deras alias boros.
Ini akibat pemilihan gigi transmisi tidak tepat dan beban mesin berat, sehingga membutuhkan BBM lebih banyak.
Dan semakin lama jarum di posisi kiri, dijamin konsumsi BBM lebih irit.